Selamat Tahun Baru II
Karya : Nila Rosyidah dan Septian Nada Amelia
Tanah siapa yang kita bela
Saat tanah rakyat jadi tanah korporasi
Kau angkat bedilmu, dan aku berhamburan ke segala arah
Tanah siapa yang sedang kita pijak
Saat ledakan di berbagai penjuru
Dan aku bersembunyi di balik gedung megahmu.
Pegawai-pegawai necis berhamburan
Tertawa berteriak, “Selamat tahun baru!”
Dan aku terpekur terancam suara.
Selamat tahun baru !
Saat besi pagar berderak mengunci jalanan
Beribu dandang dingin dan penggorengannya terbalik
Kau menutup mata demi jalannya investasi
Mata di bumbui uang demi kepentingan kapitalis dan oligarki
Nurani tak memainkan kemanusiaan di hati
Bersorak hoaks,
Tak menyaksi belantara kaum menyuarakan,
“Tolak dan batalkan UU Cilaka !”
Berdalih untuk mempermudah investasi,
Memperluas lapangan pekerjaan,
Kepastian hukum tidak menjamin keselamatan para tenaga kerja,
Cuti, pesangon, pensiunan di bawah kuasa pemilik modal
Tubuh diperbudak di desak bekerja tak manusiawi.
Mendeskriditkan rakyat, tertindas tak berdaya
Saksi kepedihan semakin terjadi dimana-mana.
Pertiwi berduka sepanjang sepanjang hari.
Tanah warisan tak lagi dikelola rakyat
Ekskavator datang merusak pertanian mereka,
Tak luput dipersenjatai aparat dengan pentungan dan secarik
surat keputusan.
Sungguh tanah telah dikuasai korporasi
Mata air gunung di komersialisasi
Masyarakat adat di diskriminasi
Selamat tahun baru, Bapak Presiden.
Selamat tahun baru
Sajak Panjang ketidakadilan
Sajak Panjang kesengsaraan.*
Jakarta, 9 November 2020
*Sebuah karya yang dibuat dalam rangka Aksi #MosiTidakPercaya pada 10 November 2020
Komentar
Posting Komentar